Jumat, 23 Juni 2023 – 14:40 WIB
Jakarta – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi perlambatan kinerja industri tekstil dan produk tekstil (TPT) saat ini. Perlambatan itu diketahui terjadi akibat kondisi ekonomi dunia serta serbuan produk impor asal China.
Baca Juga :
Minister, Chinese Industry Federation Discuss Economy Cooperation
Agus mengungkapkan, situasi ekonomi global, utamanya kawasan Eropa dan negara tujuan ekspor lainnya berdampak pada kinerja industri TPT nasional yang memiliki tujuan utama ekspor ke Amerika Serikat dan Eropa.
“Kebijakan-kebijakan yang ditempuh dalam rangka pengamanan pasar dalam negeri yang akan diambil, diharapkan dapat meminimalisasi dampak dari resesi global terhadap ekonomi nasional berupa penurunan permintaan dan menjaga pasar dalam negeri dari serangan barang asal impor khususnya dari Tiongkok,” kata Agus dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 23 Juni 2023.
Baca Juga :
China Minta AS Bertindak Soal Pernyataan ‘Diktator’ Biden Terhadap Xi atau Tanggung Konsekuensi
Dia menjabarkan,Penurunan nilai ekspor TPT pada periode Januari-April 2023 tercatat US$3,7 miliar, turun 28,44 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$5,1 miliar.
VIVA Otomotif: Kunjungan Kemenperin ke Isuzu Jepang
Baca Juga :
Beijing Breaks Record with Hottest June Day Reach 40 Degrees Celsius
Di sisi lain, pasar produk TPT juga mengalami serbuan impor dari China, yang mengalami penumpukan persediaan akibat menurunnya permintaan dari Amerika Serikat dan Eropa. Sehingga mulai mencari negara pasar baru untuk menampung hasil produksinya, termasuk Indonesia.
“Apalagi, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang cenderung stabil dan populasi penduduk yang besar. Hal ini menjadikan kita sebagai tujuan pasar yang potensial bagi produk TPT asal Tiongkok,” imbuhnya.
Halaman Selanjutnya
Situasi itu juga dinilai mengancam industri TPT dalam negeri. Sehingga, perlu kebijakan pengamanan pasar dalam negeri untuk meminimalisasi dampak dari menurunnya permintaan dan potensi dumping dari China.