Rabu, 14 Juni 2023 – 00:42 WIB
Jakarta – Bank digital yang melayani segmen ritel dan UMKM, PT Bank Amar Indonesia Tbk (Amar Bank) pada Kuartal I-2023 mencatatkan laba bersih sebesar Rp 34,4 miliar. Perusahaan pun optimistis meraih pertumbuhan dan profitabilitas yang signifikan pada tahun 2023.
Raihan laba bersih ini positif dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu masih alam kerugian bersih Rp 8,8 miliar. Hal itu salah satunya karena penurunan beban bunga dan pertumbuhan deposito yang lebih tinggi melalui platform tabungan digitalnya yang menawarkan suku bunga lebih kompetitif.
“Peningkatan laba yang signifikan pada kuartal pertama menandakan kemajuan positif bagi Amar Bank. Ke depannya, dengan kolaborasi melalui pelekatan (embedded) layanan perbankan digital di beberapa platform ekosistem digital,” ujar Presiden Direktur Amar Bank Vishal Tulsian di Jakarta, dikutip dari keterangannya, Rabu, 14 Juni 2023.
“Kami dapat bekerja sama dengan mitra untuk menawarkan kapabilitas perbankan yang komprehensif dan mudah diakses oleh pengguna dalam ekosistem tersebut,” tambahnya.
Sementara itu, Reliance memproyeksikan pertumbuhan pinjaman sebesar 18,2 persen pada tahun 2023, terutama didorong dengan potensi Tunaiku dan kolaborasi dengan Investree yang dapat memfasilitasi pinjaman yang lebih mudah bagi UMKM.
Platform pinjaman digital AMAR, Tunaiku, telah berperan penting dalam mendorong pertumbuhan pinjaman, memberikan kontribusi 71,7 persen terhadap total pinjaman pada kuartal pertama tahun 2023. AMAR juga bermaksud untuk mengadopsi model kerja sama dengan Investree kepada perusahaan P2P lending lainnya, khususnya di bidang supply chain financing.
Lebih lanjut, saat ini AMAR telah menunjukkan perbaikan dalam kualitas aset, dengan penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) yang turun menjadi 1,8 persen pada kuartal pertama dibandingkan dengan 2,3 persen pada periode yang sama tahun lalu. AMAR juga memperkuat posisi modalnya melalui rights issue pada akhir tahun 2022.
Halaman Selanjutnya
Amar Bank berencana untuk berkolaborasi dengan pihak ketiga guna mempermudah akses ke produk dan layanan keuangan dengan mengintegrasikan penawaran tersebut ke dalam aplikasi mitra. Dengan demikian, layanan tersebut akan diperluas ke ekosistem yang dilayani, seperti industri P2P, agrikultur, logistik, dan E-Commerce.