0
0
Rabu, 13 September 2023 – 21:24 WIB
Singapura – Komisaris Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR), Anindya N Bakrie mengatakan, saat ini Indonesia tengah berupaya mengadopsi pemanfaatan kendaraan listriknya sendiri.
Baca Juga :
Anindya Bakrie Tegaskan Pengurangan Emisi Karbon ASEAN Tidak Akan Berhasil Tanpa Indonesia
Hal itu lah yang turut mendorong pihaknya membangun VKTR, sebagai perusahaan mobilitas Iistrik pionir yang juga telah menjadi perusahaan terbuka beberapa bulan yang lalu.
“Fokus awal VKTR adalah pada transportasi umum, terutama bus. Pasar Indonesia mencakup sekitar 200.000 bus, dengan Jakarta sendiri memiliki 10.000 bus,” kata Anindya dalam forum ‘Guitting Coal Turkey: Accelerating the Transition to Clean Energy’ di Singapura, Rabu, 13 September 2023.
Baca Juga :
Ada Inovasi Baru di Bidang Perawatan Kendaraan
Karenanya, Anindya memastikan bahwa saat ini narasi Indonesia juga berkaitan dengan elektrifikasi. Menurutnya, transformasi ini menjanjikan manfaat tidak hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk kesehatan masyarakat. “Salah satunya, sekitar 25 persen emisi karbon dioksida di Jakarta berasal dan transportasi darat,” ujarnya.
Baca Juga :
BPKB Elektronik Tahun Depan Diterapkan di Indonesia
Saat ini, VKTR tengah bekerja sama dengan Transjakarta dalam penyediaan bus listrik untuk keperluan transportasi umum. Dengan pengalaman Bakrie Group dalam bisnis suku cadang otomotif selama 47 tahun, Anindya menegaskan bahwa saat ini pihaknya sedang membangun salah satu pabrik bus dan truk listrik terbesar di Asia Tenggara.
Selain itu, Dia juga menjelaskan bahwa pihaknya telah membangun pabrik baterai bagi kendaraan listrik (EV), guna mendukung pengimplementasian nol emisi dalam kegiatan bisnisnya.
Karenanya, Anindya meyakini bahwa pihaknya tidak sendirian mengembangkan ekosistem EV. Khususnya dalam upaya menemukan solusi iklim dan pendanaan yang dibutuhkan untuk membawa kawasan dan dunia ke jalur nol emisi.
CEO PT Bakrie & Brothers Tbk Anindya Bakrie.
“Saya percaya bahwa kami tidak sendirian dalam upaya ini. Kami aktif terlibat dalam membantu pasar-pasar di wilayah barat, dengan mendirikan pabrik baterai sebesar 120 Gwh,” kata Anindya.
“Fasilitas-fasilitas ini akan menggunakan bahan-bahan penting sesuai dengan standar ESG. Skala usaha ini sangat besar, karena kami siap berkontribusi pada produksi sekitar 2 juta mobil setiap tahunnya,” ujarnya.
Halaman Selanjutnya
Karenanya, Anindya meyakini bahwa pihaknya tidak sendirian mengembangkan ekosistem EV. Khususnya dalam upaya menemukan solusi iklim dan pendanaan yang dibutuhkan untuk membawa kawasan dan dunia ke jalur nol emisi.
