Selasa, 13 Juni 2023 – 08:53 WIB
Jakarta – Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan, Pemerintah telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi dampak El Nino bagi ketahanan pangan nasional. Salah satunya dengan penguatan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), sebagai instrumen untuk stabilisasi harga dan kondisi kedaruratan.
Arief mengatakan, penguatan ketersediaan stok pangan yang dikelola pemerintah menjadi kunci bagi terselenggaranya tata kelola pangan nasional kuat, terencana, dan antisipatif.
“Berbicara El Nino, artinya kita berbicara langkah-langkah antisipatif, karena menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) dampak El Nino mempengaruhi sektor pertanian, terutama tanaman pangan semusim yang sangat mengandalkan air. Kondisi ini perlu diantisipasi agar tidak terjadi gagal panen yang berdampak pada krisis pangan,” kata Arief dalam keterangan Selasa, 13 Juni 2023.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi
Arief menjelaskan, saat ini penyelenggaraan CPP telah berjalan untuk 11 komoditas pangan strategis, seperti beras, jagung, kedelai, bawang, cabai, daging ruminansia, daging ayam, telur ayam, gula pasir, minyak goreng, dan ikan.
Untuk beras terangnya, Perum Bulog per 9 Juni 2023 memiliki stok cadangan beras 546 ribu ton dan beras komersial 55 ribu ton. Sehingga total stok Bulog sekitar 601 ribu ton.
“Penyerapan beras terus kita dorong sebelum masuk masa semester Il 2023, tujuannya mengamankan stok operasional Bulog. Selain itu, perlu juga mengamankan kontrak dan realisasi untuk tahun 2023, sehingga apabila kembali dilakukan pengadaan stok telah memperhatikan prakiraan pos penyalurannya dan target stok di akhir tahun,” jelasnya.
Halaman Selanjutnya
Arief memastikan, kegiatan perencanaan dan monitoring stok CPP tersebut dilakukan tidak terbatas hanya pada beras. Namun juga, pada seluruh komoditas pangan yang pengelolaannya berada di Bulog.