Kamis, 15 Juni 2023 – 18:47 WIB
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, perekonomian Indonesia saat ini masih tumbuh kuat. Meskipun, terdapat beberapa risiko yang mengancam seperti turbulensi geopolitik, kekeringan atau El Nino di beberapa negara, hingga ancaman pandemi berikutnya.
Bendahara negara ini menekankan bahwa perekonomian Indonesia tetap tumbuh dengan optimis, namun penuh dengan kehati-hatian. Pada kuartal I-2023 tercatat tumbuh di angka 5,03 persen, dengan inflasi di angka 4 persen pada Mei 2023.
“Pelemahan masih akan berlanjut selama 2023 hingga 2024 secara global untuk Indonesia. Namun, kita benar-benar harus memposisikan diri untuk memastikan bahwa permintaan domestik dapat dipertahankan dan kita punya banyak alasan untuk tetap optimis dengan perekonomian domestik kita,” ujar Sri Mulyani dalam keterangan Kamis, 15 Juni 2023.
Sri Mulyani
Photo :
Tangkapan Layar: Instagram
Sri Mulyani melanjutkan, dalam keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini, RI menekankan pada kolaborasi dan kooperasi untuk memastikan perekonomian kawasan terus terjaga, termasuk pada ASEAN+3 bersama dengan Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan.
“Kami ingin menjadikan negara di kawasan ASEAN relatif berkinerja baik jika dibandingkan dengan banyak kawasan lain di dunia. Stabil secara politik, keamanan serta reformasi dan kinerja ekonomi selalu relatif baik. Seiring berjalannya waktu kita akan menciptakan pasar yang lebih besar, memiliki lebih banyak sumber pertumbuhan di tengah ketidakpastian global,” ujarnya.
Selanjutnya, isu mengenai perubahan iklim juga menjadi sorotan, termasuk kesempatan yang terbuka bagi dunia bisnis terkait komitmen transisi energi Indonesia. Menurutnya, Indonesia memiliki determinasi yang sangat kuat terkait perubahan iklim, mulai dari Mekanisme Transisi Energi (ETM) yang diluncurkan pada Presidensi G20 Indonesia 2022 lalu, hingga kerja sama dengan Just Energy Transition Partnership (JETP) dan juga Climate Fund.