Senin, 3 Juli 2023 – 16:46 WIB
Jakarta – Bank Dunia merilis bahwa Indonesia kembali masuk dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas atau Upper Middle-Income Country (UMIC). Salah satu penyebab masuknya Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah atas, yakni karena adanya hilirisasi sumber daya alam.
Baca Juga :
Kunjungan Wisman ke Indonesia pada Mei 2023 Naik Jadi 945,59 Ribu karena Ini
Adapun berdasarkan rilis Bank Dunia Gross National Income atau GNI (Pendapatan Nasional Bruto/PNB) per kapita Indonesia naik sebesar 9,8 persen menjadi US$4.580 pada 2022 dan 2021 US$4.170.
“Indonesia berhasil naik menjadi upper-middle income country, bahkan di saat ambang batas klasifikasinya naik mengikuti kenaikan inflasi global,” kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu dalam keterangan Senin, 3 Juli 2023.
Baca Juga :
BPS Ungkap Biang Kerok Inflasi Selama Semester I-2023
Febrio menuturkan, meskipun ambang batas klasifikasi UMIC tahun 2022 naik menjadi US$4.466. Tetapi pemulihan ekonomi yang kuat menempatkan Indonesia kembali sebagai kelas menengah atas.
Perlu diketahui, sebelumnya Indonesia sempat masuk dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas pada 2019 dengan GNI per kapita sebesar US$4.070. Namun, dari adanya pandemi kembali menurunkan posisi Indonesia ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah bawah (Lower-Middle Income Country/LMIC) di tahun 2020.
Baca Juga :
Rilis Data Inflasi Pengaruhi IHSG, Intip Rekomendasi Saham Hari Ini
Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia
“Kembalinya Indonesia ke kelompok negara berpendapatan menengah atas tidak terlepas dari efektivitas penanganan pandemi, pelaksanaan Program Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN), serta transformasi ekonomi melalui hilirisasi sumber daya alam (SDA),” jelasnya.
Halaman Selanjutnya
Menurutnya, berbagai instrumen APBN melalui program PC-PEN 2020-2022 berperan penting dalam memberikan bantalan kebijakan di masa krisis pandemi serta mempercepat pemulihan ekonomi nasional.