Rabu, 12 Juli 2023 – 22:18 WIB
Jakarta – Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, mengaku geram dengan fenomena ironis bahwa sampai saat ini Indonesia masih kerap mengimpor buah-buahan. Padahal, buah tersebut bisa dibudidayakan atau ditanam di dalam negeri.
Baca Juga :
Minat Masyarakat Beli Motor Listrik Masih Rendah Meski Disubsidi, Moeldoko Bakal Lakukan Evaluasi
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu menilai, fenomena itu sangat ironis mengingat bahwa iklim di Indonesia jauh lebih bagus untuk mengembangkan berbagai jenis buah-buahan, termasuk jenis buah-buahan tropis.
“Ironis. Semestinya kita jangan terlalu banyak impor dalam hal hortikultura dan buah-buahan ini,” kata Moeldoko dalam diskusi ‘Elektrifikasi Agrikultur’ di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu, 12 Juli 2023.
Baca Juga :
Klarifikasi Imam Supriyanto soal Pak Kumis dan Moeldoko Beking Al Zaytun
Dia menegaskan, impor buah-buahan itu baru bisa dimaklumi untuk jenis buah-buahan yang spesifik, yang tidak ada di Indonesia. Sementara untuk buah-buahan spesifik khas Indonesia yang tidak dimiliki oleh negara lain, semestinya Indonesia justru tidak perlu impor.
“Karena kita punya buah yang sangat baik, dan buah-buahan yang spesifik di kawasan Asia dan tidak bisa dimiliki negara lain,” ujar Moeldoko.
Baca Juga :
Hadiri Wisuda Universitas Terbuka, Moeldoko: Stigma Kurang Baik UT Harus Diluruskan
Dia mencontohkan, salah satu ironisme dari fenomena impor buah ini terjadi pada komoditas buah alpukat. Padahal, semestinya Indonesia tidak harus mengimpor alpukat, karena para petani lokal seharusnya juga bisa menanam alpukat itu sendiri.
Halaman Selanjutnya
“Ironisnya lagi, kita impor alpukat dari Australia, sinting. Padahal kita bisa tanam itu,” kata Moeldoko.