Selasa, 11 Juli 2023 – 16:20 WIB
Jakarta – Kementerian Perhubungan buka-bukaan soal kendala utama sulitnya mengembangkan transportasi umum di Indonesia. Khususnya di daerah-daerah atau provinsi yang ada di Tanah Air.
Baca Juga :
Sepanjang 2023, Ganjar Bangun 6.557 Rumah Tidak Layak Huni untuk Warga Kurang Mampu
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, Hendro Sugiatno mengungkapkan, alasan keterbatasan anggaran sering dipakai oleh para Pemerintah Daerah. Terutama untuk membiayai pembangunan dan pengembangan infrastruktur transportasi umum.
“Setiap hari itu ada pemerintah daerah yang datang ke Dirjen Perhubungan Darat. Semuanya ingin membangun transportasi umum, tapi semuanya minta bagaimana anggaran dari pusat untuk membangun transportasi di daerahnya,” kata Hendro dalam telekonferensi di Forum Diskusi Sektor Transportasi, Selasa, 11 Juli 2023.
Baca Juga :
Tarif LRT Jabodebek Bakal Disubsidi Pemerintah, KAI: Masih Diproses Kemenhub
Namun, meskipun para Pemda itu berani datang dan meminta anggaran ke Kemenhub untuk membangun transportasi umum di daerahnya masing-masing, tidak ada satu pun dari mereka yang menyiapkan roadmap atau peta jalan perihal bagaimana rencana pengembangan transportasi umum di daerahnya tersebut.
Ilustrasi transportasi massal.
Baca Juga :
DPR Desak Kemenhub Turunkan Harga Tiket Pesawat
“Ketika saya tanya mana roadmap daerahmu untuk membangun transportasi publik dalam 5, 10, atau 20 tahun ke depan, semuanya angkat tangan. Tidak ada satu pun yang mampu menunjukkan roadmap pembangunan transportasi di daerahnya,” ujarnya.
Padahal, lanjut Hendro, sejak tahun 2004 Kemenhub sudah pernah memberikan bantuan berupa bus kepada sejumlah kepala daerah, agar bisa dikembangkan sebagai modal bagi pembangunan transportasi umum di provinsinya masing-masing.
Halaman Selanjutnya
“Tahun 2004 kita sudah membantu bus-bus ke daerah, dengan harapan hal itu bisa menjadi trigger supaya busnya bisa beranak pinak. Tapi sampai hari ini tidak ada satu pun bus yang tumbuh dengan baik, dan ini adalah masalah,” kata Hendro.