Senin, 10 Juli 2023 – 20:19 WIB
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 47,13 triliun pada tahun 2023 ini.
Baca Juga :
Punya Hubungan Dengan Lukas Enembe, KPK Kini Perpanjang Masa Tahanan Kadis PUPR Papua
Plt Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Jarot Widyoko mengatakan, sampai saat ini anggaran yang sudah terserap mencapai sebesar 32,24 persen, dengan progres fisik mencapai 34,96 persen.
“Target pada tahun 2023 di antaranya pembangunan 32 bendungan, yang terdiri dari 12 bendungan on going masih berlanjut ke TA berikutnya, 5 bendungan baru, dan 15 bendungan on going yang selesai TA 2023,” kata Jarot dalam keterangannya, Senin, 10 Juli 2023.
Baca Juga :
Ministry Builds Bailey Bridge Connecting Lumajang-Malang
Ilustrasi: Pemandangan bendungan Sutami untuk pasokan ke Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Karangkates di Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat, 21 Juni 2019.
Dia merinci, 15 bendungan yang ditargetkan selesai tahun 2023 ini adalah Bendungan Keureuto, Rukoh, Lau Simeme, Margatiga, Karian, Cipanas, Leuwikeris, Jlantah, Sepaku Semoi, Sidan, Tiu Suntuk, Temef, Lolak, Pamukkulu, dan Ameroro.
Baca Juga :
Kementerian PUPR Buat Jembatan Bailey Penghubung Lumajang-Malang
Selain itu, pada TA 2023 Ditjen Sumber Daya Air juga melakukan pembangunan 5.500 hektar daerah irigasi, rehabilitasi 105.000 hektar jaringan irigasi, pembangunan 13 embung, penyediaan air baku kapasitas 2,61 m3/detik, pembangunan 114,21 km pengendali banjir dan pengaman pantai, dan pengaliran 21 juta m3 lumpur Sidoarjo.
Sedangkan dukungan infrastruktur SDA yang dilakukan di IKN yaitu pembangunan Bendungan Sepaku Semoi, yang progresnya sudah 92,77 persen dan ditargetkan selesai tahun 2023.
Halaman Selanjutnya
“Kami juga melakukan pekerjaan pengendalian banjir di beberapa sungai, yaitu Sungai Sepaku, Sungai Pamaluan, Sungai Sanggai, Sungai Seluang dan Sungai Tengin. Untuk pemenuhan air baku, dilakukan pembangunan prasarana intake dan jaringan pipa transmisi Sungai Sepaku, yang kontruksinya sudah selesai 100 persen,” ujar Jarot.