Rabu, 28 Juni 2023 – 02:48 WIB
Jakarta – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Regional Sumatera terus melanjutkan upaya menambah produksi minyak dan gas, melalui program reaktivasi sumur-sumur idle.
Baca Juga :
Kerja Sama dengan Kemenparekraf, Pertamina Jajaki Bisnis di Industri Perhotelan?
Vice President Bidang Eksploitasi SKK Migas, Sutrisno Sunjoyo mengatakan, program ini merupakan bagian dari rencana strategis pemerintah guna mendukung pencapaian target 1 juta barel minyak per hari (BOPD) pada 2030.
“Selain itu untuk perlindungan dan pengamanan aset negara, serta optimalisasi potensi cadangan minyak yang tersisa,” kata Sutrisno dalam keterangannya, Selasa, 27 Juni 2023.
Baca Juga :
Sempat Heboh, Bagaimana Nasib Utang Pemerintah ke Jusuf Hamka?
Dia menambahkan, peningkatan produksi digalangkan melalui program AMORE, FTG dan idle well. Saat ini, terdapat 12.000 sumur idle yang tersebar di Indonesia, yang dapat dioptimalkan untuk menunjang peningkatan produksi minyak nasional.
“Idle well tersebut ada yang dikerjasamakan melalui skema bisnis aliansi strategis, dan ada yang dikerjakan oleh KKKS itu sendiri,” ujarnya.
Baca Juga :
Melalui BSSN, RI Sepakat Kerja Sama dengan UK di Bidang Siber
Terlepas dari dinamika yang masih terjadi pada pelaksanaan batch 1, SKK Migas tetap mengapresiasi langkah Pertamina Regional 1 dalam pelaksanaan program strategis pemerintah ini. Khususnya melalui Kerja Sama Bisnis Aliansi Strategis Reaktivasi Sumur Idle Batch 2.
Senada, Vice President Production & Operation PHR Regional Sumatera, Heru Irianto menyampaikan, program ini merupakan upaya PHR Regional Sumatera untuk meningkatkan produksi dan mendukung pemerintah mencapai target produksi minyak nasional.
Halaman Selanjutnya
“Saya berharap untuk program Batch-2 ini, penandatanganan kontrak kerja sama dapat dilaksanakan paling lambat pada Oktober 2023, setelah melalui tahapan Pembukaan Data, Kunjungan Lapangan, dan Penyampaian Proposal dari calon mitra,” ujar Heru.