Jumat, 15 September 2023 – 10:15 WIB
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2023 surplus sebesar US$3,12 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan RI surplus selama 40 bulan berturut-turut.
Baca Juga :
NTP di Atas 100 Jadi Kado Perpisahan Ganjar untuk Petani di Jateng
Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, nilai surplus Agustus 2023 ini tercatat kembali meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Meskipun lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2022.
“Pada Agustus 2023 neraca perdagangan kembali tercatat surplus sebesar US$3,12 miliar. Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus selama 40 bulan berturut turut sejak Mei 2020,” kata Amalia dalam konferensi pers, Jumat, 15 September 2023.
Baca Juga :
Menteri ESDM Ultimatum Blok Masela Harus Produksi Sesuai Target: Kalau Tidak, Kita Evaluasi
Amalia menjelaskan, surplus neraca perdagangan tersebut ditopang oleh surplus pada komoditas non migas yang sebesar US$4,47 miliar.
Baca Juga :
Jumlah Penumpang Angkutan Udara Domestik Naik 9,11 Persen, Luar Negeri Turun
“Dan komoditas penyumbang suplus utama adalah lemak dan minyak hewani nabati, bahan bakar mineral, besi dan baja,” jelasnya.
Amalia mengatakan, surplus neraca perdagangan non migas ini tercatat lebih tinggi bila dibandingkan bulan sebelumnya. Namun, tercatat lebih rendah dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.
Migas Defisit
Selain itu, neraca perdagangan komoditas migas tercatat defisit sebesar US$1,34 miliar. Dalam hal ini disumbang oleh defisit minyak mentah dan hasil minyak.
“Secara kumulatif total surplus neraca perdagangan Indonesia mencapai US$24,34 miliar atau lebih rendah US$10,55 miliar dibandingkan periode Januari-Agustus pada tahun sebelumnya,” terangnya.
Halaman Selanjutnya
Migas Defisit