Kamis, 16 November 2023 – 11:02 WIB
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, harga properti residensial di pasar primer secara tahunan tercatat meningkat pada kuartal III-2023. Hal itu terlihat dari hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR).
Baca Juga :
Erick Thohir Sebut Hunian TOD Bisa Jadi Solusi Masalah Lingkungan dan Kemacetan
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan untuk Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal-III 2023 tumbuh sebesar 1,96 persen secara year on year (yoy). Angka itu lebih tinggi dari pertumbuhan pada kuartal sebelumnya yang sebesar 1,92 persen yoy.
“Pertumbuhan IHPR tersebut terutama ditopang oleh kenaikan harga rumah tipe besar sebesar 1,70 persen yoy, lebih tinggi dari kenaikan pada kuartal II-2023 yang sebesar 1,49 persen yoy,” kata Erwin dalam keterangannya Kamis, 16 November 2023.
Baca Juga :
Litbang Kemenag: Indeks Kesalehan Sosial 82,59, Kepuasan Layanan KUA 83,237
Erwin menuturkan, kenaikan harga rumah tipe kecil dan tipe menengah relatif mendekati pertumbuhan pada kuartal sebelumnya. Dalam hal ini masing-masing meningkat sebesar 2,11 persen yoy dan 2,44 persen, atau lebih rendah dari 2,22 persen yoy dan 2,72 persen yoy.
Baca Juga :
INFOGRAFIK: 6 Hasil Survei Elektabilitas Capres-Cawapres 2024
Adapun secara spasial, kenaikan harga rumah pada kuartal III-2023 terutama terjadi di Kota Pontianak 3,00 persen secara yoy, Padang 1,59 persen, dan Batam 4,07 persen.
Dari sisi penjualan jelas Erwin, hasil survei mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer pada kuartal III-2023 belum pulih.
“Penjualan properti residensial masih terkontraksi sebesar 6,59 persen yoy pada kuartal III-2023 meski membaik dari kontraksi 12,30 persen yoy pada kuartal sebelumnya,” jelasnya.
Menurutnya, kondisi penjualan pada kuartal III-2023 yang masih lemah tersebut terjadi pada seluruh tipe rumah yang terkontraksi baik tipe kecil 9,52 persen. Kemudian tipe menengah 13,90 persen, maupun tipe besar 0,20 persen.
Erwin melanjutkan, hasil survei juga menunjukkan bahwa modal utama pembangunan properti residensial oleh pengembang berasal dari sumber pembiayaan non perbankan, yaitu dana internal dengan pangsa 73,46 persen.
Sementara dari sisi konsumen jelas dia, skema pembiayaan utama dalam pembelian rumah primer adalah KPR, dengan pangsa 75,50 persen dari total pembiayaan.
Halaman Selanjutnya
Source : ANTARA FOTO/R. Rekotomo