Senin, 10 Juli 2023 – 18:34 WIB
Jakarta – Sebagai produsen kopi terbesar nomor empat di dunia, 96,1 persen produksi kopi di Indonesia masih didominasi oleh perkebunan kopi rakyat. Hal ini menjadi fokus bagi BUMN untuk terus bisa meningkatkan kesejahteraan petani, melalui peningkatan produktivitas dan kualitas biji kopi rakyat.
Baca Juga :
Relawan Ini Gelar Medical Chekc-Up Hingga Sebar Sembako ke Masyarakat
Setelah melakukan pendampingan di berbagai lokasi di Indonesia, saat ini Perhutani melalui Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara mulai melakukan intervensi di wilayah Jawa Tengah, melalui Program Makmur Kopi di Kabupaten Temanggung.
Direktur Operasi Perhutani, Natalas Anis Harjanto mengatakan, budidaya kopi di Jawa Tengah ini tidak terlepas dari peran serta pengelolaan lahan Perhutani oleh masyarakat sekitar.
Baca Juga :
Pinjaman Lewat Pinjol Tembus Rp 51 Triliun pada Mei 2023
Wanita Colol NTT sedang petik kopi.
“Di Kabupaten Temanggung, hampir 4.000 hektare lahan Perhutani telah dimanfaatkan masyarakat untuk budidaya komoditas kopi dengan produktivitas 250 kg green bean per hektare per tahun,” kata Anis dalam keterangannya, Senin, 10 Juli 2023.
Baca Juga :
Wilayah Bali Dilanda Cuaca Buruk, Masyarakat Diimbau Waspada 5 Hari ke Depan
Dia mengakui bahwa produktivitas ini masih sangat rendah, dan perlu ditingkatkan untuk memberikan penghidupan yang lebih baik bagi masyarakat. Dalam rangka melakukan peningkatan produktivitas ini, Perhutani bersama dengan para BUMN yang terlibat dalam ekosistem (hulu hingga hilir) PMO Kopi Nusantara, akan melakukan pendampingan teknis budidaya yang lebih intensif.
“Targetnya, separuh dari lahan yang saat ini dimanfaatkan oleh Petani bisa kita berikan intervensi bersama dengan stakeholders di PMO Kopi Nusantara,” ujarnya.