Kamis, 16 November 2023 – 18:14 WIB
Jakarta – Presiden Joko Widodo meyakini bahwa negara-negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, bisa menjadi pusat ekonomi dunia. Hal itu diutarakannya dalam acara ABAC ASEAN Caucus Day, yang digelar di Hotel Four Seasons, San Francisco, Amerika Serikat.
Baca Juga :
APBN Kasih Penjaminan Rp 330 Miliar ke Sejumlah Proyek pada 2023
Dalam pertemuan forum bisnis ASEAN yang dilakukan untuk menjaga solidaritas di KTT APEC tersebut, Jokowi berpendapat bahwa Asia Tenggara memiliki posisi sebagai kawasan yang strategis bagi pusat pertumbuhan ekonomi.
“ASEAN merupakan kawasan strategis yang memiliki modal kuat untuk menjadi pusat pertumbuhan dunia,” kata Jokowi sebagaimana dikutip dari Instagram resmi @jokowi, Kamis, 16 November 2023.
Baca Juga :
Minister Prabowo Subianto Calls for Commitment to World Peace
Presiden Jokowi di acara ABAC ASEAN Caucus Day yang digelar di Hotel Four Seasons, San Francisco, Amerika Serikat.
Presiden memastikan bahwa ASEAN memiliki sejumlah kekuatan, yang dapat menjadi aset penting dari segi ekonomi. Hal itu misalnya seperti pertumbuhan ekonomi ASEAN yang berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia.
Baca Juga :
Jokowi Revisi APBN 2023, Anggaran Pendidikan Naik Jadi Rp 624,25 Triliun
Selain itu, lanjut Jokowi, salah satu modal lainnya yakni bonus demografi usia muda yang besar di banyak negara-negara ASEAN, serta stabilitas kawasan yang selalu terjaga.
“Saya menyambut baik terbentuknya ASEAN Caucus, untuk memperkuat sentralitas ASEAN dalam APEC Business Advisory Council,” ujarnya.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
Diketahui, sebelumnya Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam keterangan persnya menjelaskan, terdapat 3 agenda penting yang harus dibawa negara-negara ASEAN dalam KTT APEC kali ini.
Ketiganya yakni percepatan transisi energi, pencapaian netralitas karbon, hingga urusan pembayaran lintas negara.
“Presiden juga menyampaikan ada 3 bidang yang penting untuk difokuskan, pertama percepatan transisi energi, kedua pencapaian netralitas karbon, ketiga pembayaran digital lintas negara,” ujar Retno.
Halaman Selanjutnya
Source : VIVA/M Ali Wafa