Rabu, 14 Juni 2023 – 13:14 WIB
Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan, posisi utang RI sejak masa Pemerintahan Soekarno hingga Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mengalami peningkatan. Hal itu disampaikan oleh Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Deni Ridwan.
Adapun itu juga sebagai respons atas pernyataan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) yang menyebutkan bahwa dalam setahun, Pemerintah membayar cicilan utang dan bunga mencapai Rp 1.000 triliun. Dan menjadi pembayaran paling besar dalam sejarah sejak Indonesia merdeka.
“Jadi statement Pak JK itu berlaku sejak zaman Presiden Soekarno, jadi utang itu akan terus meningkat lebih tinggi dari sebelumnya, lebih tinggi dibandingkan masa kemerdekaan,” kata Deni di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu, 14 Juni 2023.
Ilustrasi utang.
Photo :
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Meski utang terus mengalami peningkatan, kata Deni, size ekonomi RI pada Produk Domestik Bruto (PDB) saat ini juga menjadi yang tertinggi sejak Indonesia merdeka.
“Jadi utang meningkat tetapi kemampuan kita juga meningkat,” ujarnya.
Deni menuturkan, posisi utang dapat menjadi bahaya bila suatu negara atau perusahaan tidak bisa membayar kewajibannya atau default, baik pada pembayaran bunga maupun pokok.
Halaman Selanjutnya
“Alhamdulilah sejarah Indonesia tidak pernah default, dan apakah risiko dari sebelumnya? Nggak juga,” imbuhnya.